Cara Mudah Membaca Indikator Teknikal RSI Untuk Trading Forex, Baca Ini!
Ada cukup banyak indikator yang digunakan dalam trading forex dan saham, jika sebelumnya dibahas adalah cara menggunakan pivot maka berikutnya adalah indikator RSI yang sudah tertanam secara default dalam Metatrader. Relative Strength Index (RSI) merupakan suatu indikator teknikal yang paling lazim digunakan dalam trading forex dan saham. sangat bisa masuk akal dikarenakan cara pakai indikator teknikal RSI termasuk tak sulit dipahami. Indikator RSI merupakan group dari indikator oscilator & sudah ada sebagai indikator bawaan dalam setiap platform trading baik Streamster / Metatrader dan sebagainya.
Cara Membaca Indikator Teknikal Relative Strength Index (RSI)
Indikator RSI merupakan suatu garis tunggal yang digunakan buat menentukan kekuatan dalam suatu trend, yang dapat berupa sinyal pembalikan arah. Cara kerja indikator RSI yaitu bekerja dengan membandingkan nilai absolut terhadap suatu peningkatan harga terhadap pair mata uang forex dalam jangka waktu tertentu bersama tingkat penurunannya dalam rentang waktu tersebut. Perolehan terhadap hasil perhitungan tadi dimunculkan berupa sebuah bentuk kurva, yang tampilannya bervariasi pada 0% sampai 100%.
RSI memiliki suatu parameter tunggal yakni periode. Periode tersebut bakal menentukan panjangnya rentang waktu yang digunakan sebagai perhitungan. Secara standar periode tersebut sudah ditetapkan bernilai 14. Dan nilai tersebut mampu berganti berdasarkan kegiatan aktual yang terjadi terhadap market trading forex. Terpenting yang sangat harus perlu diingat yakni ketika market dalam keadaan aktif maka kurva RSI bakal sering melewati angka 30% & 70%. Walaupun dalam banyak kejadian perihal tersebut tak kemudian membuat jadi suatu signal.
Cara Memunculkan Indikator RSI di Metatrader
Tampilan indikator terhadap chart
Menghadapi Sinyal Palsu Dari Indikator RSI
Ketika digunakan untuk analisa teknikal, tak jarang indikator RSI menampilkan sinyal palsu maka perlu untuk dilakukan ketelitian. Jika hal ini terjadi maka periode dapat dinaikkan misalnya hingga level 21. Hal ini bertujuan memperpendek periode ketika keadaan market dalam keadaan tenang. Pada keadaan ini biasanya sinyal menjadi sangat jarang muncul yang menjadikannya kurang efektif. Karena itu perlu mengetahui perilaku market berdasar jam pasar forex dan perbedaan waktu dunia.
Yang penting buat diperhatikan terhadap suatu sinyal trading yaitu ketika muncul sebuah penyimpangan. Penyimpangan ini dimaksudkan yakni munculnya suatu perbedaan tampilan yang dimunculkan oleh RSI bersama perilaku gerakan harga terhadap pasangan mata uang dalam market. Jika harga membentuk beberapa puncak / peak dalam kenaikannya, namun dalam periode yang sama kurva RSI justru menyatakan maksimal 2 lembah penurunan, maka ini berarti ada pelemahan terhadap kekuatan bullish yang berpotensi adanya pembalikan terhadap kondisi tren naik / menyebabkan gerakan ke arah berlawanan setiap saat. Gerakan terhadap arah berlawanan bakal menghasilkan tren bearish.
Memakai Indikator RSI Dalam Membaca Overbought / Oversold
Pada saat market mengakibatkan nilai RSI tinggi dalam periode waktu yang panjang, maka keadaan tersebut disebut dengan overbought. Kondisi tersebut berpotensi adanya pembalikan ke arah yang berlawanan. Kondisi overbought ini bakal semakin kuat ketika indikator berada dalam posisi 70%. Begitu pula ketika RSI market forex pada keadaan menyatakan nilai indikator yang sangat rendah dalam waktu yang panjang. Tampilan tersebut berarti market sedang dalam kondisi oversold, yakni harga sedang terhadap kondisi sangat rendah & berpotensi market bakal berbalik naik. Keadaan ini terjadi ketika nilai indikator berada dibawah 30%.
Kondisi overbought / oversold merupakan waktu yang pas buat masuk ke market & membuka posisi. Namun ketika indikator tersebut melewati zona overbought / oversold, maka anda perlu segera menutup posisi anda apapun kondisinya.
Selain perihal tersebut bila berada dalam zona tengah yakni berada pada kedua indikator tersebut termasuk merupakan waktu yang pas buat membuka order. Namun apabila indikator tersebut melewati zona overbought / oversold maka Anda disarankan buat close order. Akan tetapi bila Anda tak yakin maka sebaiknya anda menahan diri & tak melakukan transaksi apapun terhadap pair mata uang tersebut.
Berikut penjelasan cara pakai indikator teknikal RSI menggunakan fakta terhadap kejadian tadi. Ketika RSI berada dalam keadaan overbought, maka ini merupakan tanda bahwa trader banyak yang sedang aktif membuka posisi buy / beli. Akan tetapi tentunya juga bakal ada banyak penjualan dalam waktu dekat. Begitu pula sebaliknya pada keadaan oversold.
Penggunaan Indikator Teknikal RSI
Dalam aktifitas trading di market maka Indikator RSI lebih desuai jika digunakan sebagai :
- Analisa terhadap dasar & puncak indikator tersebut.
- Sebuah analisa terhadap bentuk-bentuk grafis dalam suatu grafik indikator.
- Analisa terhadap garis support & resistance, yang termasuk membentuk tingkatan dalam grafik indikator.
- Analisa terhadap posisi indikator tersebut berbanding bersama garis tengahnya.
- Analisa periode grafik RSI yang melewati tingkatan-tingkatan kendalinya.
Indikator RSI ini sebaiknya dipakai bersama indikator lain, disebabkan analisa tersebut tidak jarang memunculkan signal yang berlawanan. Keadaan oversold / overbought yang berkepanjangan / fluktuasi harga yang kuat mampu menurunkan efektifitas indikator RSI ini. Karena hal tersebut cara menggunakan indikator teknikal RSI terhadap suatu strategi trading yang sesungguhnya, lebih baik jika indikator RSI dipakai hanya memakai strategi secara matang. Selain mengandalkan indikator teknikal RSI, sebaiknya Anda juga perlu untuk tahu bagaimana cara trading dengan price action supaya fungsi dari indikator cuma sebagai pemberi saran saja & bukan dasar pengambilan keputusan.
Posting Komentar
0 Komentar